1. “Salat Jam
Pertama” (“Sembahyang Singsing
Fajar”, “Orthros”, “Matinus”,
“Laudes”) atau “Shalatus Sa’atul
Awwal” (“Salatus Shakhar”), yaitu
ibadah pagi sebanding dengan “Salat
Subuh” dalam ajaran Islam (jam 5-6
pagi). Data ini diambil dari Kitab
Keluaran 29:38-41 berkenaan dengan ibadah korban pagi dan petang, yang dalam Gereja dihayati sebagai
peringatan lahirnya Sang Firman
Menjelma sebagai Sang Terang
Dunia (Yoh 8:12).
2. “Salat Jam Ketiga” (“Sembahyang
Jam Ketiga”, “Tercia”) atau “Shalatus Sa’atus Tsalitsu”, salat ini sebanding
dengan “Salat Dhuha” dalam ajaran Islam meskipun bukan salat wajib
(jam 9-11 pagi). Ini terungkap dalam
Kitab Kisah Para Rasul 2:1, 15 yang mempunyai pengertian penyaliban
Yesus dan juga turunnya Sang Roh Kudus (Mrk 15:25; Kis 2:1-12,15). Itu
sebabnya dengan salat ini, kita
teringatkan agar mempunyai tekat
dan kerinduan untuk menyalibkan
dan memerangi hawa nafsu
(kedagingan) sendiri, agar kasih Allah dalam Roh Kudus melimpah
dalam hidup.
3. “Salat Jam
Keenam” (“Sembahyang Jam
Keenam”, “Sexta”) atau “Shalatus
Sa’atus Sadis”. Ini nyata terlihat
dalam Kisah Para Rasul 10:9 dan salat ini sebanding dengan “Salat
Zuhur” dalam ajaran Islam (jam 12-1
tengah hari), yang mempunyai
makna sebagai peringatan akan
penderitaan Kristus di atas salib (Luk
23:44-45), dan pencuri yang disalib
bersama-sama Kristus bertobat.
Berpijak dari makna ini, kita pun diharapkan seperti pencuri selalu ingat akan hidup pertobatan dan
selalu memohon rahmat Ilahi agar mampu mencapai tujuan hidup
yaitu masuk dalam kerajaan Allah.
4. “Salat Jam
Kesembilan” (“Sembahyang Jam Kesembilan”, “Nona”) atau “Shalatus
Sa’atus Tis’ah” (Kis 3:1) sebanding
dengan “Salat Ashar” dalam ajaran Islam (jam 3-4 sore). Salat ini
dilakukan untuk mengingatkan saat Kristus menghembuskan nafas
terakhir-Nya di atas salib (Mrk
15:34-38), sekaligus untuk
mengingatkan bahwa kematian
Kristus di atas salib adalah untuk
menebus dosa-dosa, agar manusia
dapat melihat dan merasakan
rahmat Ilahi.
5. “Salat Senja” (“Sembahyang
Senja”, “Esperinos”, “Vesperus”)
atau “Shalatul Ghurub”. Salat ini sebanding dengan “Salat Magrib”
dalam ajaran Islam (kira-kira jam 6
sore), sama seperti salat jam
pertama, salat ini dilatar belakangi
oleh ibadah korban pagi dan petang
yang terdapat dalam Kitab Keluaran
29:38-41. Makna dan tujuan salat ini
adalah untuk memperingati ketika
Kristus berada dalam kubur dan bangkit pada esok harinya, seperti
halnya matahari tenggelam dalam
kegelapan untuk terbit pada esok harinya.
6. “Salat Purna Bujana” (“Salat
Tidur”, “Completorium”) atau
“Shalatul Naum” (Mzm 4:9). Salat ini
sebanding dengan “Salat Isya” dalam ajaran Islam (jam 8-12
malam), yang mempunyai makna
untuk mengingatkan bahwa pada
saat malam seperti inilah Kristus tergeletak dalam kuburan dan tidur
yang akan dilakukan itu adalah
gambaran dari kematian itu.
7. “Salat Tengah
Malam” (“Sembahyang Ratri
Madya”, “Prima”) atau “Shalatul Lail”
atau “Shalat Satar” (Kis 16:25). Salat
ini sebanding dengan “Salat
Tahajud” dalam ajaran Islam. Salat
tengah malam ini mengandung
pengertian bahwa Kristus akan
datang seperti pencuri di tengah
malam (Mat 24:42; Luk 21:26; Why
16:15), hingga demikian hal itu
mengingatkan orang percaya untuk
tetap selalu berjaga-jaga dalam
menghidupi imannya.
Wah ternyata sholat tidak hanya milik umat islam, umat kristen pun ada sholat dalam alkitab...
Tapi dalam alkitab kebanyakan YESUS berkata 'tiap waktu selalu tertuju pada Bapa, alias berdoalah tiap waktu' jadi tidak harus hanya 7 x kita berdoa.... Kalau bisa lebih dari 7 x itu.....
Tapi dengan sholat seperti ini membuat kita jadi lebih rajin ya dalam TUHAN...
Mmmm bagaimana apakah anda ingin sholat seperti itu ??? Ato setiap waktu ???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar